Kopi Manis: Selalu Saja Ada Alasan Untuk Orang Malas


Postingan ini sebenarnya muncul dari percakapan antara aku dan Madam Wilma melalui BBM, tentang betapa kami terlalu sering menunda-nunda, mencari-cari alasan, sampai pada akhirnya benar-benar kehabisan ide untuk melakukan hal yang kami sukai, lalu menyesal. Katakanlah menulis, menggambar, dan memposting blog.

Di sela-sela percakapan, aku teringat pada sebuah status di salah satu sosial media milik seorang penulis favoritku. Begini kira-kira isi postingan tersebut. Banyak orang yang bertanya bagaimana ia tetap bisa menulis dan produktif dalam menghasilkan karya ditengah-tengah kesibukannya sebagai banker. Lalu, si penulis favorit menjawab begini: “Aku menulis layaknya orang yang suka menonton pergi ke bioskop”. Nyes! Jleb! Jleb! Menancap tepat pada sasaran.

Aku nangkap intinya adalah, dia melakukan hal yang dia sukai secara ringan dan spontan. Beda sekali dengan aku yang terlalu “serius” kalau mau nulis. Harus waktu yang tepat. Mood yang pas. Minuman yang mantap. Tanpa aku sadari itu justru menjadi pembatas dan penghalang bagi diri aku sendiri. Terus  nggak sadar dan menyalahkan keadaan.

Selain itu, ada lagi ucapan yang bikin aku makin ngenes, “Selalu saja ada alasan untuk orang malas” awalnya aku merasa ucapan dari salah satu dosenku ketika kuliah dulu itu terlalu kasar dan kejam. But, the truth sometimes hurt kan?  Kita terlalu sering dan terlalu pandai mencari-cari alasan untuk diri kita sendiri agar tidak melakukan hal-hal yang berguna. Bahkan jika hal itu juga merupakan sesuatu yang kita inginkan.

Mumpung masih dalam semangat independence day, kita mungkin harus lebih keras lagi dalam mengusir rasa malas, membunuh alasan-alasan yang hanya menghalangi kita untuk  berkarya dan menyalurkan passion, dan mencegah diri sendiri untuk menjajah kita.

Oke, sekian kopi manis pertama ini, and happy belated independence day. Merdeka!!!

XOXO

Komentar

Postingan Populer